Target Kredit Naik, Bos Bank Mandiri (BMRI) Incar Sektor Ini

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam BUMN Performance Report 2024, Program Power Lunch, CNBC Indonesia TV, Rabu (11/9/2024).
Foto: Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam BUMN Performance Report 2024, Program Power Lunch, CNBC Indonesia TV, Rabu (11/9/2024).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah merevisi target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) pada semester II-2024.

Bank membidik pertumbuhan kredit sebesar 16%-18% secara tahunan, naik dari sebelumnya target yang dipatok sebesar 13%-15% secara tahunan. 

Optimistis bank BUMN yang fokus pada segmen korporasi tersebut seiring dengan capaian pertumbuhan kredit semester I-2024 yang naik 20% yoy. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi membeberkan kontributor utama dari moncernya penyaluran kredit pada paruh pertama tahun ini adalah fokus perusahaan yang menyasar debitur secara selektif. 

Bank Mandiri, lanjutnya, hanya menyasar pulau-pulau besar di Indonesia dan mencari regional champion dari setiap wilayah. “Kalau secara besaran sektor memang, kita lihat memang yang paling utama itu tetap portofolio kita yang paling besar di perkebunan, dan kualitasnya sangat baik, dan juga dari sisi energi, termasuk juga di dalamnya yang terkait dengan sustainability, terkait dengan renewable energy, itu peluangnya sangat besar,” kata Darmawan di BUMN Performance Report 2024, Program Power Lunch, CNBC Indonesia TV, Rabu (11/9/2024).

Selain itu, ia menyebut Bank Mandiri juga membidik sektor hilirisasi mineral, yang menerima penanaman modal asing, dan membuka kerja sama dengan mitra lokal. Menurut Darmawan, itu menjadi sumber pertumbuhan yang besar pada bisnis perkreditan bank berlogo pita emas tersebut pada tahun ini.

Selain itu, gaya hidup masyarakat juga menjadi satu tumpua, utamanya dari sektor healthcare dan konsumer. 

Seiring dengan pertumbuhan kredit tersebut, tingkat kualitas kredit Bank Mandiri pun terjaga, dengan rasio nonperforming loan (NPL) bank only berada di posisi 1,01%.

“Dan itu mungkin sepanjang sejarah terendah untuk Bank Mandiri, dan pasti secara permodalan juga akan semakin baik, karena semakin besar juga porsi dari modal kita yang bisa kita gunakan untuk ekspansi bisnis ke depan,” ucap Darmawan.

0 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*