BMKG Prediksi Hujan Guyur Sebagian Wilayah Jakarta Hari Ini

BMKG Prediksi Hujan Guyur Sebagian Wilayah Jakarta Hari Ini

BMKG Prediksi Hujan Guyur Sebagian Wilayah Jakarta Hari Ini

 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan mengguyur sebagian wilayah Jakarta pada hari ini, Selasa (9/12/2025). 

Melansir laman BMKG, hujan turun dengan intensitas ringan diperkirakan melanda Kepulauan Seribu. Suhu udara berkisar 26-28 derajat Celsius. Sementara kelembapan udara 74-87%. 

Sementara wilayah Jakarta Utara diprediksi berawan. Suhu udara juga berkisar antara 25-29 derajat Celsius. Kelembapan udara berkisar 69-88 persen. 

Wilayah Jakarta Pusat diprediksi berawan. Suhu udara berkisar antara 24-30 derajat Celsius. Sementara kelembapan udara 63-90 persen. 

Operasi Sikat Jaya, 2 Pelaku Pengeroyokan di Koja Ditangkap

Operasi Sikat Jaya, 2 Pelaku Pengeroyokan di Koja Ditangkap

Operasi Sikat Jaya, 2 Pelaku Pengeroyokan di Koja Ditangkap (Ilustrasi/Freepik)

Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menangkap dua pelaku pengeroyokan di Koja, Jakarta Utara. Penangkapan tersebut atas laporan polisi yang masuk pada Kamis, 4 Desember 2025.

1. Pelaku Pengeroyokan Ditangkap

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyatakan pengungkapan ini merupakan bagian dari Operasi Sikat Jaya 2025. Dia menekankan pihaknya berkomitmen menangani laporan masyarakat.

“Polri tetap konsisten menegakkan hukum dengan cara yang humanis dan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik. Laporan sekecil apa pun tidak kami abaikan. Polri hadir untuk memberi rasa aman,” kata Budi, Minggu (7/12/2025).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno, memerinci dua pelaku yang diamankan berinisial RF (23) dan ZAA (19). Keduanya ditangkap tanpa perlawanan pada Jumat (5/12/2025).

“Tindakan cepat ini dilakukan untuk mencegah korban dan keluarga terus berada dalam trauma serta menjaga rasa aman masyarakat,” ujar Onkoseno.

Peringatan Pakar UGM soal Banjir Sumatera, Dosa Ekologis Harus Dihentikan!

Peringatan Pakar UGM soal Banjir Sumatera, Dosa Ekologis Harus Dihentikan!

Ilustrasi hutan digunduli. Foto: Renaldo Matamoro/Unsplash

Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatra pekan lalu kembali mengingatkan bahwa pulau ini memang punya sejarah panjang terkait bencana alam.
Arus besar yang datang tiba-tiba membawa kayu, lumpur, dan bongkahan tanah dari lereng-lereng curam Bukit Barisan. Meski terlihat mendadak, penyebabnya sebenarnya sudah lama terbentuk, mulai dari kondisi geologi, perubahan iklim, hingga kerusakan lingkungan.

Dalam sebuah diskusi yang dilaporkan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Ir. Hatma Suryatmojo dari Fakultas Kehutanan UGM menjelaskan bahwa bentuk alam Sumatera membuat wilayah ini sangat rentan. Dari Aceh sampai Lampung, deretan lereng curam mengalirkan air langsung ke dataran rendah. Banyak pemukiman juga berdiri di area kipas vulkanik, yang secara alami menjadi jalur aliran air saat hujan turun.

“Dengan pola seperti itu, hujan deras pasti membawa material dalam jumlah besar dan kecepatan tinggi,” kata Hatma seperti dikutip dari situs resmi UGM, Jumat (5/12/2025).

Ia menilai kerusakan lingkungan di hulu memperparah kondisi tersebut. Pembukaan lahan, pemukiman yang naik ke dataran tinggi, dan hilangnya hutan membuat air hujan tak lagi terserap dengan baik. Tanpa tutupan hutan, air langsung menggelontor turun ke sungai dalam volume besar dan memicu banjir bandang.

“Para pihak yang menjadi kontributor dosa ekologis itu sudah saatnya berhenti,” tegasnya.

Sejatinya, hutan punya kemampuan alami untuk menahan air. Dalam kondisi ideal, sepertiga air hujan bisa tertahan di daun dan ranting, dan lebih dari separuhnya meresap ke tanah. Jika hutannya hilang, air langsung bergerak bersama-sama menuju sungai.

“Neraca airnya pasti berubah dan debit puncaknya meningkat drastis,” jelas Hatma.

Mantan Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, menambahkan bahwa perubahan iklim membuat situasi semakin sulit. Suhu global yang sudah naik 1,55°C memicu hujan ekstrem lebih sering dari sebelumnya. Jika tren ini tidak ditekan, peningkatannya bisa mencapai 3,5°C pada akhir abad. “Kalau mitigasi ekologinya dilewatkan, kita bisa musnah,” katanya.

Ia juga menyoroti geologi Sumatera yang labil. Batuan di wilayah itu terbentuk dari tumbukan lempeng dan banyak memiliki retakan. Saat terjadi gempa kecil saja, retakan ini bisa memicu longsor. Longsoran kemudian dapat membendung sungai dan menjadi bendungan alami yang berisiko jebol sewaktu-waktu.

“Retakan-retakan itu membuat wilayah ini sangat rentan terhadap gerakan tanah,” ujarnya.

Bukan hanya itu, anomali siklon tropis juga ikut berperan. Siklon yang biasanya tidak memasuki wilayah tropis kini justru tumbuh dan melintas di Indonesia, membawa hujan deras selama berhari-hari. Akibatnya, risiko banjir bandang meningkat dan periode ulang bencananya semakin pendek. “Siklonnya tidak lagi patuh pada jalurnya,” kata Dwikorita.

Ia menjelaskan bahwa fenomena ini sudah terlihat sejak munculnya Siklon Seroja dan Cempaka beberapa tahun lalu. Polanya makin jelas dengan hadirnya Siklon Senyar yang bahkan melintasi daratan hingga mencapai Semenanjung Malaya.

“Siklonnya tidak lagi patuh pada jalurnya, dan ini anomali yang semakin sering muncul,” ujarnya.

Banjir dan Longsor Sumut, 4 Jenazah Wanita Ditemukan di Desa Sibalanga

Banjir dan Longsor Sumut, 4 Jenazah Wanita Ditemukan di Desa Sibalanga

4 Jenazah Wanita Ditemukan di Desa Sibalanga

Tim SAR Gabungan kembali menemukan empat korban tewas akibat tanah longsor di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Empat korban ditemukan dalam operasi SAR.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika mengungkapkan identitas keempat korban. Yaitu Nita (23), Nurhayanti Nat (24), Yolanda (23) dan Erna (45).

“Empat korban berhasil ditemukan dalam rentang waktu pencarian mulai pagi hingga sore hari,” ujar Hery dalam keterangannya dikutip, Rabu (3/12/2025).

Hery menjelaskan,  setiap korban yang ditemukan langsung dievakuasi ke titik aman dan langsung menjalani proses identifikasi.

Dia melanjutkan,  saat ini di lokasi kejadian material longsor masih sangat tebal dan menghambat operasi SAR. Belum lagi, wilayah tersebut juga masih berpotensi mengalami longsor susulan.

“Namun semangat personel tidak pernah surut. Berkat sinergi Tim SAR Gabungan, hari ini kita kembali menemukan empat korban. Semua telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak terkait untuk proses lebih lanjut,” tutur dia.

Naik Helikopter TNI AU, Prabowo Tinjau Lokasi Banjir Bandang Tapanuli Tengah

Naik Helikopter TNI AU, Prabowo Tinjau Lokasi Banjir Bandang Tapanuli Tengah

Prabowo Tinjau Lokasi Banjir Bandang Tapanuli Tengah/Biro Setpres

Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung penanganan dampak banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, Senin (1/12/2025). Helikopter Caracal TNI AU yang membawa Presiden beserta rombongan mendarat di Helipad Lapangan GOR Pandan, setelah sebelumnya lepas landas dari Bandara Raja Sisingamangaraja XII.

Dari helipad, Presiden Prabowo langsung menuju area GOR Pandan yang menjadi pusat koordinasi penanganan bencana. Di lokasi tersebut, Presiden meninjau dapur umum dan memastikan kebutuhan logistik masyarakat terdistribusi dengan baik.

Prabowo juga meninjau posko kesehatan dan posko pengungsian yang saat ini menampung warga dari sejumlah kecamatan terdampak banjir.

Prabowo berinteraksi dengan warga terdampak terkait kondisi keluarga dan rumah saat banjir terjadi. Kepada Presiden, warga pun menceritakan kondisi yang terjadi saat air sungai mulai naik hingga menerjang wilayah mereka.

Dalam peninjauan ini, Prabowo memastikan bahwa langkah darurat telah dilakukan dengan baik dan distribusi bantuan telah menjangkau seluruh masyarakat terdampak.

Prabowo Pantau Ketat Situasi Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Prabowo Pantau Ketat Situasi Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto buka suara mengenai kemungkinan penetapan status bencana nasional terkait musibah yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sum

“Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya ya,” ujar Prabowo ketika ditanya mengenai perkembangan penanganan bencana di tiga wilayah tersebut usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Saat ditanya lebih jauh mengenai bentuk bantuan yang diberikan pemerintah, Prabowo menegaskan bahwa pengiriman bantuan sudah dilakukan sejak awal kejadian. “Oh iya, sudah kita kirim terus-menerus,” katanya.

Terkait kemungkinan penetapan status bencana nasional, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah masih melakukan pemantauan intensif. “Kita monitor terus,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyampaikan duka pascabencana hidrometeorologi basah, yakni banjir bandang dan longsor, yang melanda tiga provinsi di Sumatera tersebut.

“Pada saat sekarang kita merasakan bahwa ada saudara-saudara kita yang mengalami duka, musibah akibat bencana alam yang terjadi di beberapa tempat di Nusantara kita ini, yang terakhir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” kata Prabowo saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Chaos di Guinea-Bissau: Presiden Digulingkan, Militer Ambil Alih Kekuasaan!

Chaos di Guinea-Bissau: Presiden Digulingkan, Militer Ambil Alih Kekuasaan!

Kudeta Chaos di Guinea-Bissau (foto: Reuters)

Krisis politik kembali mengguncang Guinea-Bissau setelah sekelompok perwira militer mengumumkan, bahwa mereka telah merebut kekuasaan pada Rabu 27 November 2025, hanya sehari sebelum hasil pemilihan presiden yang sengit dijadwalkan diumumkan.

Juru bicara kelompok tersebut, Diniz N’Tchama, mengatakan bahwa militer telah menggulingkan Presiden Umaro Sissoco Embalo, menangguhkan proses pemilu, menutup seluruh perbatasan, dan memberlakukan jam malam di seluruh negeri.

Tak lama setelah pengumuman itu, Embalo mengatakan bahwa ia telah “digulingkan” dari kekuasaannya. Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi apakah ia telah ditahan. Dua sumber keamanan mengungkapkan kepada Reuters, bahwa Embalo berada di kantor Kepala Staf Angkatan Darat.

Para perwira yang memimpin kudeta menyebut bahwa mereka telah membentuk entitas bernama “Komando Militer Tinggi untuk Pemulihan Ketertiban”, yang akan memerintah negara Afrika Barat tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.

Belum ada kepastian apakah para pelaku kudeta telah menguasai seluruh wilayah atau memperoleh dukungan penuh dari angkatan bersenjata Guinea-Bissau yang selama ini dikenal terpecah belah.

Gunung di Ethiopia Meletus untuk Pertama Kalinya Setelah 12 Ribu Tahun

Gunung di Ethiopia Meletus untuk Pertama Kalinya Setelah 12 Ribu Tahun

Gunung di Ethiopia Meletus untuk Pertama Kalinya Setelah 12 Ribu Tahun (Afar Government Communication via AP)

 Gunung berapi di Ethiopia meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12 ribu tahun. Gunung Hayli Gubbi menyemburkan asap tebal hingga ketinggan 14 km, melintasi Laut Merah menuju Yaman dan Oman.

1. Gunung Meletus Setelah 12 Ribu Tahun

Gunung Hayli Gubbi terletak di wilayah Afar, Ethiopia, sekitar 800 km di timur laut Addis Ababa, dekat perbatasan Eritrea. Gunung tersebut meletus pada Minggu (23/11/2025), selama beberapa jam.

Seorang pejabat setempat, Mohammed Seid, mengatakan tidak ada korban jiwa, tetapi letusan tersebut dapat berdampak ekonomi bagi komunitas peternak setempat.

Seid mengatakan tidak ada catatan letusan gunung berapi Hayli Gubbi sebelumnya. Ia mengkhawatirkan mata pencaharian penduduk.

Meskipun sejauh ini tidak ada korban jiwa dan ternak yang hilang, banyak desa tertutup abu dan akibatnya ternak mereka kekurangan makanan,” ujarnya melansir AP News, Senin (24/11/2025).

Gunung berapi tersebut, yang menjulang setinggi sekitar 500 meter, terletak di Lembah Rift, zona aktivitas geologis intens tempat dua lempeng tektonik bertemu

Awan abu dari gunung berapi tersebut melayang di atas Yaman, Oman, India, dan Pakistan utara, kata VAAC.

Wilayah Afar rawan gempa bumi. Seorang penduduk, Ahmed Abdela, mengaku mendengar suara keras dan apa yang ia gambarkan sebagai gelombang kejut. 

“Rasanya seperti bom tiba-tiba dilempar bersama asap dan abu,” katanya.

Krisis Iklim Global, DPD RI Kampanye saat Green Democracy di Hari Pers Nasional 2026

Krisis Iklim Global, DPD RI Kampanye saat Green Democracy di Hari Pers Nasional 2026

DPD RI Kampanye saat Green Democracy di Hari Pers Nasional 2026

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) merespons krisis iklim global lewat kampanye green democracy di Hari Pers Nasional (HPN) 2026.

Demikian disampaikan Ketua DPD RI, Sultan Bakhtiar Najamudin saat bertemu dengan Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir di kompleks parlemen, Jakarta. Sultan menjelaskan bahwa green democracy adalah sebuah paradigma pembangunan baru untuk mengatasi krisis iklim global.

“Ini adalah konsep politik yang berupaya agar setiap kebijakan tidak hanya memperhatikan kesejahteraan rakyat, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang,” kata Sultan, Sabtu (22/11/2025).

Sultan didampingi Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, sementara Munir hadir bersama sejumlah pengurus inti PWI. Dalam kesemlatan itu, Sultan menekankan bahwa isu perubahan iklim dan green democracy sangat relevan dengan kebijakan pembangunan pemerintah.

“Jika PWI fokus pada isu ini maka akan banyak generasi muda yang tertarik berkontribusi,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, DPD RI akan berkontribusi langsung pada rangkaian acara HPN 2026 di Banten.

Selidiki Korupsi Layanan Ibadah Haji, KPK Soroti Perbedaan Harga antara Indonesia dan Negara Lain

Selidiki Korupsi Layanan Ibadah Haji, KPK Soroti Perbedaan Harga antara Indonesia dan Negara Lain

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait layanan ibadah haji di lingkungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). KPK menyoroti tingginya harga layanan haji yang dibayarkan Indonesia dibandingkan negara lain.

“Jemaah haji dari Indonesia ada, Singapura ada, Malaysia ada, Jepang ada. Hampir satu hamparan dengan kita. Harganya beda, silakan dicek,” ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, Kamis (20/11/2025).

“Di Indonesia berapa puluh juta, eh berapa ratus juta. Di Singapura berapa puluh juta, di Malaysia berapa puluh juta. Silakan teman-teman bandingkan,” lanjutnya.

Menurut Asep, setiap negara mengajukan penawaran untuk mendapatkan layanan terbaik bagi jemaah, mulai dari penginapan, katering hingga transportasi. Namun harga yang lebih mahal dinilai tidak sebanding dengan kualitas layanan yang diterima jemaah Indonesia.

“Masing-masing negara nawar, bidding di sana. Makin dekat ke Masjidil Haram makin mahal. Pertanyaannya, dengan biaya yang lebih mahal, kenapa tempat tinggalnya lebih jauh? Itu yang sedang kita dalami,” ungkapnya.