Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah memanggil setidaknya 48 nama ke kediamannya di Kertanegara. Hal itu mengindikasikan bahwa jumlah Kementerian dan Lembaga bakal bertambah.
Ekonom Senior Hendri Saparini mewanti-wanti bahwa penambahan K/L bakal berdampak pada berlangsungnya birokrasi.
“Total kementerian mungkin jadi 49, sedangkan koordinasi itu hal yang menantang di Indonesia. Bisa jadi ada inflasi koordinasi karena mungkin semakin sulit,” kata Hendri dalam Seminar Nasional Core Indonesia, Rabu (16/10/2024).
Seperti diketahui, Prabowo sudah memanggil sebanyak 59 calon menteri dan wakil menteri selama dua hari kemarin. Mereka sudah diminta untuk mengemban jabatan sebagai menteri sebagai Wamen dengan menandatangani pakta integritas.
Mereka juga bakal menjalankan program unggulan Prabowo yakni makan bergizi gratis. Hendri menilai bahwa industrialisasi bisa berjalan jika program tersebut melibatkan pelaku usah lokal dalam rantai pasok.
“Makan bergizi gratis harus dipastikan anggaran yang digelontorkan ngga hanya meningkatkan gizi tapi menggerakkan ekonomi, jadi multiplier effect harus didesain. Approach baru harus dilakukan dalam membangun industri dasar dan menggerakkan semua sektor,” tuturnya.
Pemerintah perlu membangun industri dasar dan menggerakkan semua sektor di semua daerah. Industri manufaktur sebagai jangkar untuk membangun backward dan forward linkage dengan industri-industri pendukung.
“Kami sangat berharap ke depan Prabowo Gibran menyadari waktu kita sedikit lagi. Kunci kita revitalisasi industri membangun industri di banyak sektor dan pendekatan inklusif,” kata Hendri.