7 Update Baru Perang Israel-Hamas: Muncul “Gaza Baru”-Indomie RI

Palestinians break their fast by eating the Iftar meals during the holy month of Ramadan, near the rubble of a building recently destroyed by Israeli air strikes, in Gaza City May 18, 2019. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Foto: Potret Gaza (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Kondisi di wilayah Timur Tengah masih terus memanas. Ini disebabkan serangan Israel secara membabi buta di wilayah Gaza, Palestina, yang menewaskan hingga 40 ribu warga sipil.

Israel terus melanjutkan operasi militernya untuk memusnahkan milisi penguasa wilayah itu, Hamas. Diketahui, Hamas pada 7 Oktober lalu meluncurkan serangan ke Israel yang menewaskan 1.200 warga Negeri Zionis itu.

Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (30/8/2024):

1. Israel Serang Hizbullah

Jet tempur militer Israel telah menyerang beberapa peluncur miliki milisi Hizbullah di Lebanon Selatan. Tel Aviv menyebut peluncur tersebut ‘menimbulkan ancaman’.

“Beberapa peluncuran ke wilayah Israel terdeteksi, termasuk satu yang melintasi wilayah Migdal Tefen di Israel Utara, yang mendarat di area terbuka tanpa korban,” ujarnya.

Hizbullah mengklaim sedikitnya empat serangan roket terhadap posisi Israel di sepanjang perbatasan pada hari Kamis, tanpa ada korban yang dilaporkan.

Setelah perang Israel-Hamas pecah, Hizbullah kemudian telah menyatakan solidaritas dengan Hamas. Mereka juga telah meluncurkan aksi militer menyerang Negeri Zionis untuk menekan Tel Aviv agar berhenti menyerang Gaza.

2. Jeda Kemanusiaan 3 Hari di Gaza

Israel disebut akan menyetop serangannya ke Gaza sementara selama tiga hari. Ini seiring disetujuinya “jeda kemanusiaan” di Gaza untuk memungkinkan petugas kesehatan memberikan vaksinasi polio kepada anak-anak di wilayah tersebut.

Hal ini dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis waktu setempat. Belum diketahui jelas bagaimana detail pelaksanaannya, apakah serangan dihentikan di seluruh Gaza atau wilayah tertentu saja.

“Cara kita berdiskusi dan sepakat, kampanye akan dimulai pada tanggal 1 September di Gaza tengah, selama tiga hari,” kata perwakilan badan tersebut untuk wilayah Palestina Rik Peeperkorn, dimuat AFP.

“Akan ada jeda kemanusiaan selama vaksinasi,” tambahnya.

Selain Gaza tengah, peluncuran vaksinasi juga akan mencakup Gaza selatan dan Utara. WHO mengatakan vaksinasi menyasar 640.000 anak di bawah umur 10 tahun.

“Kami menekankan pentingnya bagi semua pihak untuk mematuhi komitmen yang telah dibuat,” tambah wakil direktur jenderal WHO, kepada Dewan Keamanan PBB, Michael Ryan.

“Setidaknya 90% cakupan diperlukan selama setiap putaran kampanye untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebaran polio internasional,” tambahnya.

Saat ini, setidaknya 1,26 juta dosis vaksin NoPV2 telah dikirimkan ke Gaza. Sebanyak 400.000 dosis lagi akan dikirim belakangan.

3. Israel Buat “Gaza Baru”, Serang Besar-besaran Tepi Barat

Pasukan Israel kembali melakukan penyerbuan dan serangan udara di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki pada Rabu dini hari waktu setempat. Setidaknya 10 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.

Mengutip CNN International, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi telah meluncurkan operasi kontrateror besar-besaran semalaman dengan Badan Keamanan Israel (ISA) di wilayah Jenin dan Tulkarem di utara Tepi Barat. Operasi gabungan Israel itu melibatkan pesawat nirawak dan buldoser, pasukan militer dan keamanan, empat batalyon Polisi Perbatasan Israel, serta satu unit pasukan rahasia elit.

Menurut Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz operasi itu memang dilakukan untuk “menggagalkan infrastruktur teroris Islam-Iran”. Ia mengklaim bahwa Iran sedang berupaya membangun “front timur” melawan Israel.

“Kita harus menghadapi ancaman itu ‘sebagaimana kita menghadapi infrastruktur teroris di Gaza’, termasuk evakuasi sementara penduduk Palestina dan langkah-langkah apa pun yang diperlukan,” tulisnya di media sosial menyinggung potensi penghancuran Tepi Barat seperti “Gaza Jilid II”.

“Ini adalah perang untuk semua syarat dan tujuan dan kita harus memenangkannya,” klaimnya lagi.

Hal sama juga dikatakan Juru bicara internasional IDF, Letkol. Nadav Shoshani, mencoba membenarkan tindakan mereka di Tepi Barat. Ia mengatakan Israel telah mengidentifikasi “strategi sistematis di Iran” untuk menyelundupkan senjata dan bahan peledak ke Tepi Barat.

Sementara itu, organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah mengatakan pasukan Israel tak hanya menewaskan 10 orang di Tepi Barat. Serangannya juga melukai 22 orang lain.

4. Netanyahu Tahu Serangan Hamas sebelum 7 Oktober?

Pemimpin Oposisi Yair Lapid bersaksi pada hari Kamis (29/8/2024) bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengerti akan ada potensi serangan besar dari Hamas sebelum 7 Oktober. Hal ini bahkan telah diperingatkan beberapa waktu sebelum serangan terjadi.

Lapid mengatakan bahwa informasi potensi serangan Hamas sebelumnya terus diperbaharui intelijen Israel. Namun menurutnya, Netanyahu gagal untuk mengambil langkah pencegahan.

“Ada peringatan strategis yang berulang mengenai meletusnya kekerasan dan hilangnya pencegahan. Netanyahu gagal bertindak dan bahkan tampak bosan dan acuh tak acuh terhadap masalah tersebut,” tegasnya dikutip Times of Israel.

“Tidak benar bahwa sistem politik tidak diberitahu tentang bencana 7 Oktober. Selama berbulan-bulan, PM dan menteri kabinet menerima serangkaian peringatan keras dan belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak melakukan apa pun.” tambahnya.

5. Israel Bunuh Komandan Jihad Islam

Pasukan Israel menewaskan seorang komandan lokal gerakan Jihad Islam dalam sebuah operasi di Tepi Barat. Komandan itu tewas dalam baku tembak selama di satu serangan terbesar di wilayah yang diduduki Israel itu.

Militer mengatakan telah menewaskan Muhammad Jabber, yang dikenal sebagai Abu Shujaa, selama “baku tembak yang signifikan” di sekitar sebuah masjid di kota Tulkarm di mana empat pejuang Palestina lainnya juga tewas. Divisi Tulkarm dari sayap bersenjata Jihad Islam mengonfirmasi kematiannya.

Israel diketahui sedang meluncurkan ‘operasi antiterorisme’ yang mematikan di empat kota Tepi Barat. Operasi tersebut dimulai pada dini hari Rabu dengan ratusan tentara Israel yang didukung oleh helikopter, pesawat nirawak, dan pengangkut personel lapis baja menyerbu kota-kota seperti Tulkarm, Jenin, dan daerah-daerah di Lembah Yordan.

6. Iran Beroperasi di Tepi Barat?

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa Iran berupaya untuk mengacaukan Yordania dan membangun front timur melawan Israel. Ia menyebut operasi yang sama telah dilakukan di Gaza dan di Lebanon, tempat Israel hampir setiap hari saling tembak dengan militan proksi Iran, Hizbullah.

“Ini adalah perang dalam segala hal, dan kita harus memenangkannya,” tegasnya.

“Untuk mengatasi ancaman front timur, Israel harus menggunakan semua cara yang diperlukan, termasuk, dalam kasus pertempuran yang intens, mengizinkan penduduk untuk sementara mengungsi dari satu lingkungan ke lingkungan lain untuk mencegah bahaya sipil,” ujarnya.

7.Ibu Gaza Janjikan Indomie ke Anaknya yang Tewas untuk Hidup Lagi

Adegan memilukan terjadi di tengah perang Israel dan Hamas yang masih berkecambuk di Gaza. Ini terjadi kala seorang ibu warga Palestina tiba-tiba mencoba membangunkan putranya yang berusia enam tahun, yang tewas dalam sebuah serangan Israel.

Menurut saksi mata, sebagaimana diberitakan laman Turki Anadolu Agency, anak itu tewas saat pesawat pengintai Israel menargetkan warga sipil yang berkumpul di depan sekolah Manfaluti, di Deir al Balah, Gaza pada hari Rabu. Ia meregang nyawa bersama delapan warga Palestina lain.

Dalam rekaman video, ibu yang berduka itu terlihat memeluk anaknya dengan sekuat tenaga. Ia mencoba mengguncangnya dengan harapan dapat menghidupkannya kembali.

“Jood,” katanya memanggil anak tersebut, sebagaimana pula dimuat RT dalam instagramnya, dikutip Jumat.

“Aku bersumpah dengan nama Tuhan, aku akan membawa Indomie, anakku,” ujarnya lagi seraya menangis memeluk anaknya, menyebut merek makanan kemasan, mie asal Indonesia.

Orang-orang disekitar berusaha memenangkannya. Namun ia kembali terisak dan mengeluarkan pernyataan menjanjikan Indomie ke anaknya.

“Aku berjanji kepada Tuhan, aku akan membawakan Indomie ke kamu,” ujarnya lagi sambil menekan-nekan dada anaknya.

“Dengan nama Tuhan, bangunlah anakku, Anakku sayang,” tambahnya.

Ibu Palestina itu kemudian duduk di tanah dan berbicara lagi dengan jasad putranya. Terdengar beberapa kali dia menyebut kata-kata “sayangku”.

“Jood anakku,” isaknya lagi.

“Aku akan membawakan Indomie, anakku,” katanya.

“Aku bersumpah kepada Tuhan akan membawakanmu Indomie,” teriaknya lagi memeluk anaknya erat.

Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera hingga saat ini serangan habis-habisan tanpa pandang bulu terus dilakukan.

Serangan gencar tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.600 kematian warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Lebih dari 93.800 orang terluka.

0 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*