Emiten properti yang dahulunya merupakan produsen kaleng kemasan yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Rabu (16/10/2024), di tengah prospek positif perseroan setelah dilanjutkannya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Per pukul 12:00 WIB, saham PANI melonjak 2,69% ke posisi Rp 12.425/unit. Saham PANI pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 12.075 – Rp 12.525 per unit.
Dalam sepekan terakhir, saham PANI sudah melesat hingga 10,44%, sedangkan dalam sebulan terakhir melonjak hingga 25,51%. Adapun sepanjang tahun ini sudah meroket 153,57%.
Saham PANI sudah ditransaksikan sebanyak 4.989 kali dengan volume sebesar 9,11 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 112,88 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 209,78 triliun.
Hingga pukul 12:00 WIB, di order bid atau beli, antrean pada harga Rp 12.300/unit menjadi yang paling banyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1.612 lot atau sekitar Rp 1,98 miliar
Sedangkan di order offer atau jual, antrean di harga Rp 12.500/unit menjadi yang paling banyak yakni mencapai 2.304 lot atau sekitar Rp 2,88 miliar.
Saham PANI kembali bergairah setelah entitas Agung Sedayu dan Salim Group, yakni PT Multi Artha Pratama resmi menguasai sebanyak 15.195.485.535 lembar saham atau sekitar 90% saham PANI.
Perubahan tersebut terjadi di gustus 2024, di mana Multi Artha Pratama melakukan penambahan modal ke PANI melalui private placement.
Sebelum aksi korporasi tersebut, Multi Artha Pratama masih memegang saham PANI sebanyak 13.939.040.035 lembar atau sekitar 89,2%. Artinya kepemilikan Multi Artha Pratama bertambah sebanyak 1.256.445.500 lembar saham.
Di Agustus 2024, PANI melakukan private placement dua kali. Pertama pada pada 19 Agustus, dengan menerbitkan 787.433.700 saham baru di harga Rp 5.200/saham. Nilai keseluruhannya mencapai Rp 4,09 triliun. Pihak yang menyerap saham-saham itu adalah Multi Artha Pratama.
Kedua, pada 22 Agustus 2024 dengan menerbitkan 469.011.800 saham baru di harga Rp 5.200/saham. Sehingga nilai keseluruhannya mencapai Rp 2,43 triliun. Adapun pihak yang menyerap saham-saham tersebut lagi-lagi merupakan pengendali PANI sendiri, yakni PT Multi Artha Pratama.
Sehingga secara keseluruhan melalui dua private placement, PANI meraup dana segar total hingga Rp 6,5 triliun. Alhasil Multi Artha Pratama jadi menguasai 90% saham PANI. Sedangkan masyarakat non-warkat menggenggam 10% saham.
Di lain sisi, saham PANI juga masih mendapat katalis positif dari proyek IKN. Dengan dilanjutkannya proyek IKN oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, maka emiten-emiten properti seperti PANI bakal mendapatkan keuntungan karena ekspansif ke IKN terus berlanjut.
Sementara itu dari kinerja keuangannya, PANI mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 284,86 miliar pada semester I-2024. Angka ini menunjukkan meningkat signifikan yakni mencapai 34,97% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Peningkatan laba bersih ini turut mendongkrak laba per saham dasar (EPS) PANI, yang naik menjadi Rp 18,23 pada semester I-2024, dibandingkan dengan Rp 15,60 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja yang solid ini didukung oleh kenaikan pendapatan menjadi sebesar Rp1,346 triliun pada semester I 2024, meskipun peningkatannya hanya sebesar 0,21% (yoy).
Di sisi neraca, PANI juga menunjukkan penguatan dengan total aset yang tercatat sebesar Rp 36,32 triliun per 30 Juni 2024, meningkat dari Rp 33,71 triliun per 31 Desember 2023.