Dua petugas memeriksa surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 039 yang terendam banjir di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (14/2/2024). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
Komisi Pemilihan Umum (KPU)Jakarta Barat menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang rawan banjir di wilayah setempat.
“Ya, untuk lokasi yang kemarin kebanjiran tidak dipilih lagi. Kedua, ya buat ‘plan’ (rencana) A, B, C. Jadi, kalau mendadak kebanjiran, punya lokasi cadangan,” kata Ketua KPU Jakbar Endang Istianti saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, rencana cadangan tersebut adalah menghapus TPS rawan banjir dari Pemilu 2024 dan menyiapkan lokasi TPS cadangan jika TPS yang sudah dipilih untuk Pilkada 2024 tiba-tiba kebanjiran.
“Adapun dari 7.169 TPS Pemilu 2024 di Jakarta Barat, hanya 3.452 di antaranya yang dijadikan TPS Pilkada 2024,” katanya.
Pada Pemilu 2024, terdapat 74 TPS yang diidentifikasi rawan banjir. Kemudian pada pilkada kali ini, 74 TPS tersebut tidak lagi dijadikan TPS.
“Nah, intinya udah tak dipakai lagi (74 TPS rawan banjir),” kata Endang.
Lebih lanjut, Endang menyebutkan bahwa sebagian besar dari 74 TPS rawan banjir itu berada di Kecamatan Cengkareng.
“Paling banyak di Cengkareng,” kata Endang.
Sebelumnya, KPU Jakbar juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terkait penanganan TPS yang kebanjiran, terutama untuk memastikan warga bisa sampai ke TPS.
Menurut Endang, pelatihan kebencanaan itu penting lantaran pada Pemilu 2024 sebelumnya, petugas BPBD menjemput para pemilih dengan perahu karet menuju TPS.