
Kereta Gloria Funicular hancur akibat kecelakaan di Lisbon. (Foto: X)
Korban kecelakaan kereta gantung populer di Portugal bertambah menjadi setidaknya 17 orang, dengan 21 lainnya luka-luka. Pihak berwenang Portugal telah meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tragis tersebut.
Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan puing-puing kereta gantung kuning yang mirip trem, digunakan untuk mengangkut orang naik turun lereng bukit curam di pusat Lisbon, tergeletak di tempat kereta meninggalkan rel dan menabrak sebuah gedung, hanya beberapa meter dari gerbong lain di kaki bukit.
Bendera dikibarkan setengah tiang saat Portugal mengumumkan hari berkabung bagi para korban. Dua jalur kereta gantung yang tersisa di kota itu ditutup untuk inspeksi, kata pihak berwenang, sebagaimana dilansir Reuters.
Tiga puluh delapan orang terlibat dalam kecelakaan itu, dengan 15 orang tewas di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal di rumah sakit, kata Margarida Martins, kepala layanan darurat kota.
Di antara korban luka terdapat warga dari berbagai negara yakni empat warga Portugal, dua Jerman, dua Spanyol, satu Korea, satu Tanjung Verde, satu Kanada, satu Italia, satu Prancis, satu Swiss, dan satu Maroko.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa beberapa warga negaranya termasuk di antara para korban.
Manuel Leal, pemimpin serikat pekerja Fectrans, mengatakan kepada TV lokal bahwa para pekerja di jalur kereta api Gloria, salah satu simbol kota Lisbon, mengeluhkan masalah tegangan kabel pengangkut yang membuat pengereman sulit, namun masih terlalu dini untuk memastikan penyebab kecelakaan.