
Nasib Mesin ATM dan EDC di Era Digitalisasi, Akankah Punah?
Bisnis mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Electronic Data Center (EDC) di era digitalisasi akan mengalami perubahan. Pasalnya, industri perbankan sebagai penyedia alat transaksi bagi nasabahnya tersebut dapat mengefisiensikan anggarannya dengan inovasi teknologi saat ini.
1. Nasib Mesin EDC
Perusahaan Teknologi, Global Infotech Solution mengungkapkan, ke depan mesin EDC tidak lagi ada. Masing-masing mercant pengguna EDC dapat menggunakan handphone atau smartphone untuk transaksi pembayarannya.
“Mesin EDC kan mahal, nanti perbankan bisa memasukan sistem pembayaran di HP milik mercant. Jadi perbankan mendeliver sistem, sehingga tidak lagi menggunakan mesin EDC,” ujar Deputy Managing Director & Group CTO GIS Andre Wihardjo, Rabu (12/3/2025).
Penggunaan sistem ini juga sangat membantu operasional perbankan yang sebelumnya harus membeli mesin EDC dengan harga yang sangat mahal. Belum lagi penggunaan mesin EDC sangat banyak digunakan berbagai mercant di seluruh Indonesia.
“Tentu sistem ini sangat efisien yang tadinya harus beli satu unit EDC, harus konek internet dan sebagainya tidak perlu lagi. Dengan software ini saya rasa efisiensinya besar karena hanya menggunakan HP milik mercant,” ujarnya.
2. Mesin ATM
Sementara itu, untuk bisnis mesin ATM ke depan masih tetap ada. Hal ini karena masyarakat masih terbiasa memegang uang kertas.
“ATM itu apakah akan stagnan? sepertinya belum. Karena kita orang Indonesia kalau pegang uang kertas berasa ada power,” ujarnya.
Meski di beberapa kota besar sudah menerapkan pembauarannon tunai, tetap saja punya uang cash atau tunai masih menjadi hal kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, bisnis mesin ATM ke depan masih tetap tinggi.
“ATM bisnis untuk sampai 10 tahun ke depan. Masih ada perbankan untuk inves mesin ATM,” ujarnya.